Bagianbagian dari konstruksi jembatan . 1. Bangunan atas Bangunan bawah pada umumnya terletak di bagian bawah bangunan atas. Fungsinya menerima / memikul beban-beban yang di berikan bangunan atas dan kemudian menyalurkannya ke pondasi. , dan umumnya menyatu secara kaku dengan pelat yang merupakan lantai lalu lintas. Jembatan ini
Sebelum kita membahas bagian-bagian struktur jembatan, baiknya kita mengetahui pengertian apa itu jembatan sendiri. Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain berupa jalan air atau jalan lalu lintas biasa Struyk dan Veen, 1984.Mengingat fungsi dari jembatan yaitu sebagai penghubung dua ruas jalan yang dilalui rintangan, maka jembatan dapat dikatakan merupakan bagian dari suatu jalan, baik jalan raya atau jalan kereta api. Berikut beberapa jenis jembatan diatas diatas saluran sungai irigasi/ diatas diatas jalan yang ada / viaductMenurut Departement Pekerjaan Umum Pengantar Dan Prinsip – Prinsip Perencanaan Bangunan bawah / Pondasi Jembatan, 1988 Suatu bangunan jembatan pada umumnya terdiri dari 6 bagian pokok, yaitu Bangunan atas2. Landasan Biasanya terletak pada pilar/abdument 3. Bangunan Bawas memikul beban 4. Pondasi5. Optrit, terletak di belakang abdument 6. Bangunan pengamanMenurut Siswanto, 1993 Bentuk dan bagian jembatan dapat dibagi dalam 4 bagian utama, yaitu 1. Struktur Atas2. Struktur Bawah3. Jalan pendekat4. Bangunan pengaman
Umum 1.1 Pasal ini mengatur pelaksanaan pekerjaan baja berikut segala peralatan pendukung yang dibutuhkan seperti tercantum dalam gambar struktur dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari spesifikasi lainnya. 1.2 Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang berpengalaman untuk pekerjaan ini dan harus disetujui oleh Konsultan MK. Menurut Departement Pekerjaan Umum Pengantar Dan Prinsip – Prinsip Perencanaan Bangunan bawah / Pondasi Jembatan, 1988 Suatu bangunan jembatan pada umumnya terdiri dari 6 bagian pokok, yaitu Keterangan 1. Bangunan atas2. Landasan Biasanya terletak pada pilar/abdument 3. Bangunan Bawas memikul beban 4. Pondasi 5. Optrit, terletak di belakang abdument 6. Bangunan pengaman Menurut Siswanto, 1993 Bentuk dan bagian jembatan dapat dibagi dalam 4 bagian utama, yaitu 1. Struktur Atas 2. Struktur Bawah 3. Jalan pendekat 4. Bangunan pengaman Struktur Atas Superstructure Struktur atas jembatan adalah bagian jembatan yang menerima beban langsung baik dari lalu lintas kendaraan, beban pejalan kaki, dan bahkan beban mati untuk selanjutnya di salurkan ke struktur bawah jembatan. Struktur atas jembatan terdiri dari gelagar-gelagar induk, struktur tumpuan atau perletakan, struktur lantai jembatan dll. Struktur atas jembatan umumnya meliputi Trotoar berfungsi sebagai tempat berjalan bagi para pejalan kaki yang melewati jembatan agar tidak mengganggu lalu lintas kendaraan. Konstruksi trotoar direncanakan sebagai pelat beton yang diletakkan pada samping lantai jembatan yang diasumsikan sebagai pelat yang tertumpu sederhana pada pelat jalan. Trotoar terbagi atas Sandaran Hand Rail, biasanya dari pipa besi, kayu dan beton bertulang. Tiang Sandaran Rail Post, biasanya dibuat dari beton bertulang untuk jembatan girder beton, sedangkan untuk jembatan rangka tiang sandaran menyatu dengan struktur rangka Trotoar KerbSlab Lantai Trotoar Slab Lantai Kendaraan Berfungsi sebagai lewatan dan penahan beban kendaraan ketika lalu lintas sedang berjalan. Gelagar Girder Terdiri atas gelagar induk / memanjang dan gelagar melintang. Gelagar induk atau memanjang merupakan komponen jembatan yang letaknya melintang arah jembatan atau tegak lurus arah aliran sungai. Sedangkan, gelagar melintang merupakan komponen jembatan yang letaknya melintang arah jembatan. Balok Diafragma Memiliki fungsi utama mengakukan Girder satu dengan lainnya dari pengaruh gaya beban melintang Ikatan pengaku ikatan angin, ikatan melintang Untuk mendapatkan kekakuan jembatan pada arah melintang dan menjaga torsi maka diperlukan adanya ikatan-ikatan angin tersebut. Ikatan angin pada jembatan berfungsi untuk memberi kekakuan pada jembatan dan meneruskan beban akibat angin kepada portal akhir Andas Andas bisa disebut juga sendi, yaitu sendi yang diletakkan dibawah jembatan sebagai tumpuan beban dari bentangan ada 3 bagian yaitu andas hidup, andas mati dan rol, andas hidup adalah bagian yang bisa bergerak dan nempel di bentangan jembatan, andas mati adalah yang tertanam di tanah dan rol sebagai poros bearing. Tumpuan Bearing Karet jembatan yang merupakan salah satu komponen utama dalam pembuatan jembatan, yang berfungsi sebagai alat peredam benturan antara jembatan dengan pondasi utama. Struktur Bawah Substructures Fungsi utama struktur bawah adalah memikul beban – beban pada struktur atas dan juga beban pada struktur bawah itu sendiri untuk disalurkan ke pondasi. Yang selanjutnya beban – beban tersebut oleh pondasi disalurkan ke tanah dasar. Struktur bawah jembatan umumnya meliputi Pangkal Jembatan Abutment merupakan bangunan yang berfungsi untuk mendukung bangunan atas dan juga sebagai dinding penahan tanah. Bagian – bagian abutment terdiri dari Dinding belakang Back wallDinding penahan Breast wallDinding sayap Wing wallOprit / Plat injak Approach slab, merupakan jalan pelengkap untuk masuk ke jembatan dengan kondisi disesuaikan agar mampu memberikan keamanan saat peralihan dari ruas jalan menuju jembatan. Konsol pendek untuk jacking CorbelTumpuan Bearing Pilar jembatan Pier Terletak di tengah jembatan yang memiliki fungsi yaitu mentransfer gaya beban jembatan ke pondasi. Sesuai dengan standar yang ada, panjang bentang rangka baja, sehingga apabila bentang sungai melebihi panjang maksimum jembatan tersebut maka dibutuhkan pilar. Pilar terdiri dari bagian – bagian antara lain Kepala PilarKolom PilarPilecap Drainase Fungsi drainase adalah untuk mengalirkan air hujan secepat mungkin ke luar dari jembatan sehingga tidak terjadi genangan air dalam waktu yang lama. Akibat terjadinya genangan air maka akan mempercepat kerusakan struktur dari jembatan itu sendiri. Saluran drainase ditempatkan pada tepi kanan dan kiri dari badan jembatan saluran samping, dan gorong – gorong. Pondasi Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban-beban di atasnya ke tanah dasar. Pada perencanaan pondasi harus terlebih dahulu melihat kondisi tanahnya. Dari kondisi tanah ini dapat ditentukan jenis pondasi yang akan dipakai. Pembebanan pada pondasi terdiri atas pembebanan vertikal maupun lateral, dimana pondasi harusmampu menahan beban luar diatasnya maupun yang bekerja pada arah lateralnya. Berdasarkan sistemnya tipe pondasi yang dapat digunakan untuk perencanaan jembatan antara lain Pondasi telapak Spread footing, Pondasi telapak digunakan jika lapisan tanah keras lapisan tanah yang dianggap baik mendukung beban terletak tidak jauh dangkal dari muka tanah. Dalam perencanaan jembatan pada sungai yang masih aktif, pondasi telapak tidak dianjurkan mengingat untuk menjaga kemungkinan terjadinya pergeseran akibat sumuran Caisson, Pondasi sumuran digunakan untuk kedalaman tanah keras antara 2-5 m. Pondasi sumuran dibuat dengan cara menggali tanah berbentuk lingkaran berdiameter kurang dari 80 m. penggalian secara manual dan mudah dilaksanakan. Kemudian lubang galian diisi dengan beton siklop 1pc 2 ps 3 kr atau beton bertulang jika dianggap perlu. Pada ujung pondasi sumuran dipasang pier untuk menerima dan meneruskan beban ke pondasi secara Tiang Pile FoundationTiang Pancang Kayu Log PileTiang Pancang Baja Steel PileTiang Pancang Beton Reinforced Concrete PileTiang Pancang Komposit Compossite Pile Seiringdengan meningkatnya produksi dan teknologi bahan kaca, penggunaan kaca sebagai bahan konstruksi rumah pun meningkat dari tahun ke tahun. Dulu mungkin kita hanya memakai kaca di rumah untuk jendela ataupun pintu. Namu sekarang kaca merupakan bagian dari desain eksterior maupun interior rumah.Jembatan adalah konstruksi yang dibangun untuk menghubungkan dua jalan yang terputus sebab adanya hambatan seperti aliran sungai dan lainnya. Secara kasat mata, semua jembatan seperti sama, namun ternyata terdapat beberapa perbedaan mendasar mengenai konstruksi ideal sebuah jembatan. Yuk simak penjelasan lebih lanjut mengenai konstruksi Konstruksi JembatanKonstruksi jembatan adalah suatu konstruksi bangunan yang membuat jembatan mampu kokoh berdiri dan dapat dilewati kendaraan di atasnya. Dalam pembangunan jembatan tentunya dibutuhkan pondasi yang kuat agar mampu menahan seluruh beban jembatan ke dasar tanah. Jenis pondasi yang biasa digunakan untuk konstruksi jembatan seperti steel pile, reinforced concrete pile, precast prestressed concrete pile, composite piles, concrete cast in place. Dengan pondasi dan konstruksi yang kuat maka jembatan dapat berfungsi secara layak dan bisa menahan beban yang JembatanBerdasarkan fungsinya, jembatan terbagi menjadi tiga jenis meliputi jembatan jalan raya, jembatan jalan kereta api, dan jembatan pejalan kaki. Untuk penjelasan masing-masing, yuk simak di bawah Jalan Raya Highway Bridge = untuk sarana transportasi berbagai kendaraan di jalan seperti Jembatan Suramadu, Jembatan Ampera dan Jalan Kereta Api Railway Bridge = dibangun khusus untuk jalur kereta api yang terhubung antar kota ataupun antar pulau, yang terhambat oleh aliran sungai atau Pejalan Kaki/Penyeberangan Pedestrian Bridge = berfungsi untuk jalur menyebrang bagi pejalan kaki. Contoh jembatan di jalur penyebrangan ataupun di setiap halte konstruksi jembatan akan disesuaikan dengan fungsi dan tingkat beban yang akan diterima jembatan. Berikut ini bahan baku pembuatan jembatan antara lain beton, kayu, beton prategang, baja dan komposit. Jenis-Jenis Konstruksi JembatanBerdasarkan tipe strukturnya, konstruksi jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikutJembatan Plat Slab bridge = berbentuk elemen struktur horizontal untuk menyalurkan beban mati ataupun beban hidup menuju rangka pendukung vertikal dari suatu sistem Plat Berongga Voided Slab Bridge = terbuat dari plat beton prategang yang biasa digunakan untuk bentangan yang lebih Gelagar Girder Bridge = terdiri dari berbagai macam gelangar meliputi I girder, box girder dan U/V Rangka Truss Bridge = berfungsi menyusun tiang-tiang jembatan yang berupa rangka membentuk segitiga. Setiap struktur rangka yang terhubung harus ditekankan terhadap beban statis dan Pelengkung Arch Bridge = struktur jembatan berbentuk setengah lingkaran dengan abutmen pada kedua Gantung Suspension Bridge = sebagai pemikul langsung beban lalu lintas yang melewatinya. Seluruh beban yang melewati di atasnya akan ditahan oleh sepasang kabel penahan yang bertumpu di atas dua pasang menara dan dua pasang blok Kabel Cable Stayed Bridge = terbuat dari kabel baja yang kuat dan kokoh untuk menahan setiap beban yang melewati Cantilever Cantilever Bridge = balok jembatan dicor cast in situ atau dipasang precast. Segmen sebagai kantilever di satu atau kedua sisi berfungsi mengimbangi balok beton yang sudah Konstruksi JembatanBerikut ini merupakan komponen yang wajib ada pada konstruksi jembatan, yaituBearing = Bantalan yang berguna untuk mengurangi gesekan pada benda yang bergerak secara linear atau Joint = sambungan yang bersifat flexible sehingga saluran yang disambungkan memiliki ruang untuk = bentangan yang terletak diantara dua intermediate pendukung dengan material pembuatan yang beragam seperti beton, baja, kayu, dan lainnya tergantung dari jenis beban yang diterima Konstruksi JembatanTerbagi menjadi dua yaitu struktur atas dan bawah jembatan. Simak penjelasannya berikut Atas Jembatan Super StructuresUntuk struktur atas jembatan terdiri dari trotoar, girder, dan balok diafragma. Simak penjelasannya di bawah iniTrotoar = Jalur untuk pejalan kaki yang biasanya dibuat lebih tinggi namun tetap sejajar dengan jalan utama. Bertujuan agar pejalan kaki lebih aman dan bisa dilihat jelas oleh pengendara yang = struktur atas yang berfungsi untuk menyalurkan beban kendaraan pada bagian atas ke bagian bawah atau Diafragma = Bagian penyangga dari gelagar-gelagar jembatan yang memanjang dan hanya berfungsi sebagai balok penyangga biasa bukan sebagai pemikul beban plat Bawah Jembatan Sub StructuresBagian bawah jembatan hanya ada abutment. Terletak pada kedua ujung pilar-pilar jembatan. Bagian ini berguna untuk menahan seluruh beban hidup angin, hujan, kendaraan, dan sebagainya dan beban mati beban gelagar, trotoar, balok, dan lain-lain pada terdiri dari beberapa bagian yaitu Dinding belakang back wallDinding penahan breast wallDinding sayap wing wallPlat injak approach slabKonsol pendek untuk jacking corbelTumpuan bearingPilar JembatanPondasi inti yang berada di bagian tengah jembatan, fungsinya sebagai penahan jembatan dan menyalurkan beban ke HeadDemikian penjelasan lengkap mengenai konstruksi jembatan. Setelah konstruksi jembatan selesai dibangun maka harus melewati tahap pengujian beban agar mengetahui tingkat maksimum beban yang mampu diterima oleh jembatan. Selain itu, pengontrolan kondisi jembatan harus melalui structural health monitoring system SHMS.
Berikutbeberapa jenis jembatan :1.Jembatan diatas sungai2.Jembatan diatas saluran sungai irigasi/ drainase3.Jembatan diatas lembah4.Jembatan diatas jalan yang ada / viaductBagian-bagian Konstruksi Jembatan terdiri dari :1. Konstruksi Bangunan Atas (Superstructures)Konstruksi bagian atas jembatan meliputi :Trotoir : - Sandaran + tiang sandaran
Strukturini meliputi pondasi dan sloof (konstruksi beton bertulang). Bagian ini berfungsi untuk menahan semua beban bangunan yang berada di atasnya. b. Struktur tengah, merupakan bagian bangunan yang terletak di atas permukaan tanah dan di bawah atap. Bagian ini merupakan bagian yang dihuni manusia. Struktur tengah meliputi dinding, kolom, danDalam pembangunannya, konstruksi jembatan dibagi menjadi beberapa macam. Pembagian ini dilatarbelakangi proses penyusunan pondasi yang membuat struktur sesuai dan kuat seperti yang diharapkan. Secara umum, ada 5 jenis konstruksi yang biasa digunakan dalam membangun sebuah jembatan. Di antaranya konstruksi Truss, Beam, Suspension, Cable, dan Arch. Untuk mengetahuinya, berikut penjelasan masing-masing Konstruksi Truss Atau biasa dikenal dengan konstruksi Truss Bridge, merupakan struktur jembatan yang menggunakan kerangka berbentuk triangular. Atau bentuk kerangka yang dibuat segitiga yang membuat bangunan jembatan kokoh. Pada umumnya, meski tak menempel langsung di tanah, kerangka ini memiliki kekuatan sangat baik. Karena bagian kerangka disusun saling berkaitan mengikat satu dengan yang lain, sehingga beban yang didapat dapat tertopang dengan baik. Rahasia susunan ini terletak pada pembagian beban yang ditransfer di topang secara merata. Sehingga tidak ada beban yang tertumpuk di satu titik dan membuat jembatan kurang kokoh dan mudah runtuh. Tipe jembatan ini paling sering digunakan untuk menghubungkan dua jalan yang terputus karena sungai, atau jurang berskala kecil, menengah, hingga besar. Beberapa desain jembatan modern bahkan memungkinkan konstruksi jembatan modern semi permanen dapat dibuka tutup. Struktur Jembatan Girder Beam Bridge Atau biasa dikenal dengan istilah Beam Bridge atau Girder, merupakan konstruksi jembatan yang dibangun dengan cara sederhana. Proses dilakukan menggunakan beberapa pilar yang berfungsi sebagai penopang utama beban di atas jembatan. Struktur jembatan ini sangat sederhana, bagian utama jembatan memiliki bentuk lurus layaknya jalan pada umumnya. Sementara pada bagian bawah, terdapat penopang vertikal dan menempel langsung di atas tanah. Bagian utama pada struktur ini adalah pilar penopang yang didesain sangat kokoh untuk beban berat di atasnya. Dibutuhkan lebih dari satu penopang, atau disesuaikan dengan seberapa besar medan yang ingin dilalui. Jenis jembatan ini sering dijumpai pada pola struktur jembatan tradisional yang menghubungkan antar jalan yang terpisah sungai kecil. Selain itu, struktur yang lebih kokoh digunakan untuk penghubung sungai yang lebih besar atau jurang yang sangat dalam. Konstruksi Jembatan Melengkung Arch Bridge Konstruksi jembatan ini juga dikenal dengan istilah Arch Bridge, yang memiliki struktur bangunan melengkung atau mirip dengan lengkungan busur tanah. Seperti tipe Beam Bridge tipe jembatan ini juga dibangun dengan penopang yang langsung bersentuhan dengan tanah. Meski demikian, tak jarang pilar penopang jembatan ini hanya menempel di dinding tebing. Cara ini dilakukan untuk membangun jembatan yang menghubungkan jalan di atas tebing dengan bagian bawah jurang yang curam. Pilar yang dibangun pada jembatan tipe ini memiliki bentuk kecil di bagian bawah dan melebar melengkung baik di sisi kanan dan kiri jembatan. Bagian ini biasanya juga terisi penuh oleh material pembuat konstruksi jembatan, seperti batu bata, batu, atau besi penopang. Tipe jembatan ini banyak dijumpai pada struktur bangunan jembatan kuno yang ada di China maupun Eropa. Pada konstruksi modern, tipe bangunan ini mendapat penyesuaian, terutama bahan baku material, meski dalam prinsipnya tersusun dengan cara yang sama. Konstruksi Jembatan dengan Kabel cable-stayed Seperti namanya, struktur jembatan ini memanfaatkan fasilitas kabel sebagai penopang beban diatas jembatan. Atau dalam bahasa internasional, bangunan jembatan ini juga biasa dikenal dengan desain cable-stayed. Untuk menyangga beban di atas jembatan, desain struktur ini memiliki pilar, hanya saja jumlahnya tak sebanyak tipe jembatan di atas. Beberapa pilang tersebut terhubung hingga dasar jembatan, membentang sampai atas. Kabel yang digunakan akan menjuntai dengan panjang 100 bahkan sampai 600 meter dan menghubungkan panjang antar pilar. Beberapa desain juga kerap mengambil bagian tengah jembatan sebagai bagian pengikat antar kabel, hal tersebut membuat beban terbagi, bahkan pada bagian jembatan yang tidak memiliki pilar. Banyak konstruksi jembatan di Indonesia menggunakan tipe desain ini, salah satunya jembatan penghubung kota Surabaya dan Madura, Suramadu, yang berada di atas selat Madura. Tipe jembatan ini juga kerap dijumpai di banyak kota besar dunia lain, seperti di Amerika, Jepang, dan Negara eropa lain. Konstruksi Jembatan Bersuspensi Suspension Bridge Atau biasa dikenal dengan istilah Suspension Bridge, merupakan desain yang juga biasa dikenal dengan istilah jembatan gantung. Jembatan ini memiliki konstruksi hampir mirip dengan tipe jembatan cable-stayed, hanya saja memiliki prinsip penopang yang berbeda. Mekanisme penopang jembatan sepenuhnya ada pada kabel yang terhubung pada dua pilar utama yang terletak di setiap ujung jembatan. Sehingga, pilar pada desain ini dibangun sangat kokoh jika dibanding tipe cable-stayed. Tipe ini dianggap sangat kokoh, terutama saat digunakan untuk tipe jembatan dengan ukuran sangat panjang. Sehingga aman saat diterpa angin kencang bahkan gempa sekalipun membuat tipe jembatan ini tak mudah roboh. Konstruksi jembatan ini biasa digunakan sebagai media penghubung antar kota, bahkan negara yang terletak diantara jarak yang sangat jauh. Karena bentang kabel yang ada pada tipe ini lebih panjang, yakni bisa mencapai meter sebelum tertutup pada tumpuan, atau pilar penopang. Mengenal Sejarah Konstruksi Jembatan Hingga kini, belum ada catatan secara resmi kapan desain bangunan pertama dibuat. Yang jelas, kebutuhan mempersingkat perjalanan memberi ide orang membangun media untuk melintas, dan hal tersebut dapat terwujud berkat jembatan. Jembatan kuno sering terbuat dari batu, dengan desain yang sangat sederhana. Selain itu, orang juga kerap menggunakan kayu pohon atau bambu dan sejenisnya sebagai media untuk melintasi sungai bahkan jurang. Sementara itu, revolusi industri memperkenalkan manusia dengan bahan material besi. Hampir setiap produk seperti mesin dan fasilitas umum, dibangun, dan diproduksi menggunakan material yang satu ini, salah satunya jembatan. Di dunia, jembatan modern dengan bahan baku besi pertama kali dibangun di Inggris yang dibangun sekitar tahun 1777. Jembatan yang berdiri hingga saat ini tersebut berada di kota Telford, yang terbuat dari bahan besi yang dicor. Jembatan modern tersebut resmi digunakan satu tahun sejak pembuatan dan menghabiskan dana hingga £ Hingga kini, perkembangan teknologi membuat desain konstruksi jembatan kian modern dengan penggunaan material bahan baku yang efektif dan efisien. Selain itu desain yang kokoh membuat fasilitas ini dapat menghubungkan dua jalan dengan jarak tak hampir tak terbatas. Bahkan tak hanya kendaraan darat, sebuah jembatan unik di Jerman juga dapat berfungsi menghubungkan lalu lintas laut yang terhalang. Tentu saja fasilitas jembatan bernama Magdeburg Water Bridge ini hanya bisa digunakan untuk kendaraan laut, seperti kapal dan sejenisnya. Indeks berita terkini dan inspirasi mengenai dunia konstruksi dan infrastruktur – Dalammenyelenggarakan tugas pokok, Kepala Bagian Pengadaan Barang/ Jasa mempunyai fungsi : Pengelolaan pengadaan barang/ jasa; Pengelolaan LPSE. Pembinaan sumber daya manusia dan kelembagaan pengadaan barang/ jasa. Pelaksanaan pendampingan, konsultasi, dan/atau bimbingan teknis pengadaan barang/ jasa. Menyelenggarakan pemantauan, pengendalian
Tahapandalam pembangunan jembatan secara garis besar terdiri dari antara lain. 1. Pekerjaan struktur jembatan yang terdiri dari : Penyediaan balok jembatan / girder jembatan. Galian Struktur Abutment jembatan. Pembuatan pondasi jembatan (pondasi dalam misalnya menggunakan tiang pancang, bored pile, pondasi sumuran dll.)
.